Kota Gorontalo – Puasa Media Sosial: Spirit Hindari Hoaks dan Asal Viral
Asalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Jamaah yang Dirahmati Allah
Dalam era digital yang serba cepat seperti sekarang, media sosial baik itu Instagram, Twitter, TikTok, dan Facebook telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, seringkali kita melihat penyebaran informasi yang tidak valid atau hoaks melalui platform tersebut.
Hoaks dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti perpecahan, kerusuhan, bahkan kekerasan. Menyadari bahaya tersebut, muncullah gerakan “Puasa Media Sosial” sebagai upaya spiritual untuk melawan hoaks. Puasa media sosial bukan berarti menjauhi media sosial secara total, melainkan mengendalikan penggunaannya dengan lebih bijak.
Puasa media sosial merupakan praktik yang dilakukan dengan sengaja mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan platform media sosial untuk jangka waktu tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan pikiran dari informasi yang tidak bermanfaat atau berpotensi merugikan.
Jamaah yang Berbahagia
Dengan melakukan puasa media sosial, seseorang dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidupnya seperti menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga, mengejar hobi, atau meningkatkan keterampilan.
Selain itu, puasa media sosial juga merupakan langkah tepat untuk mencegah penyebaran hoaks. Dengan mengurangi interaksi dengan platform-platform tersebut, seseorang dapat lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang diterima. Hal ini dapat membantu mengurangi penyebaran berita palsu atau informasi yang tidak diverifikasi yang dapat merugikan banyak orang.
Dalam konteks ini, puasa media sosial dapat dilihat sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya kebenaran dan integritas informasi. Melalui praktik ini, seseorang tidak hanya menjaga kesehatan mentalnya sendiri, tetapi juga turut berkontribusi dalam memerangi penyebaran hoaks dan menjaga integritas informasi dalam lingkungan digital.
Ma‘asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah
Dalam Islam, larangan hoaks tercantum dalam Al-Qur’an Q.S an-Nur [24] ayat 11. Penyebaran informasi yang tidak akurat dan menyesatkan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti perpecahan, konflik, dan keresahan. Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah kelompok di antara kamu (juga). Janganlah kamu mengira bahwa peristiwa itu buruk bagimu, sebaliknya itu baik bagimu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Adapun orang yang mengambil peran besar di antara mereka, dia mendapat azab yang sangat berat.)
Imam Al-Mawardi dalam kitab Adabud Dunya wad Din mengatakan kebohongan atau berita bohong adalah sumber segala kejahatan karena dapat menimbulkan berbagai masalah.
“Dan kebohongan adalah sumber segala kejahatan, dan asal segala celaan karena buruknya akibatnya, dan busuknya hasilnya; karena ia menghasilkan fitnah, fitnah menghasilkan kebencian, dan kebencian mengarah pada permusuhan, dan tidak ada keamanan atau ketenangan bersama permusuhan.” (Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Al-Basri Al-Mawardi, Adabud Dunya wad Din, [Beirut, Darul Fikr: 1985], halaman 271).
Jamaah yang dimuliakan Allah
Sementara itu dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, menjelaskan tentang pentingnya bersikap jujur dan bahayanya berdusta. Kejujuran akan membawa seseorang kepada kebaikan dan surga, sedangkan dusta akan membawa seseorang kepada kekejian dan neraka
“Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berpegangteguhlah kalian pada kejujuran, karena sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu menuntun kepada surga. Seseorang terus menerus berlaku jujur dan berusaha mencari kejujuran sampai dia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kekejian, dan sesungguhnya kekejian itu menuntun kepada neraka. Seseorang terus menerus berdusta dan berusaha mencari kedustaan sampai dia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
Kota Gorontalo – Puasa Media Sosial: Spirit Hindari Hoaks dan Asal Viral