Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Kota Gorontalo – Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Asalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Jamaah yang Dirahmati Allah

Puasa dalam Islam ada yang hukumnya sunnah dan wajib. Untuk puasa sunnah, tidak semua umat Islam melaksanakanmya, terlebih puasa yang dikerjakan secara rutin seperti puasa Senin dan Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, apalagi Puasa Nabi Daud AS. Secara umum, hampir saja kita mengatakan bahwa orang yang biasa melaksanakan puasa sunnah adalah orang yang memiliki tingkat keimanan dan ketakwaan yang sangat baik. Logika sederhananya, jangankan ibadah wajib seperti shalat, ibadah sunnah yang cukup berat seperti puasa saja selalu dikerjakan.

Lain lagi jika kita bicara soal puasa Ramadan yang wajib hukumnya. Siapaun orangnya, selama dia adalah mukallaf yang tidak memiliki udzur, suka atau tidak, dipaksa atau tidak tetap wajib melaksanakannya. Artinya, puasa Ramadan wajib bagi pezina, pemabuk, penjudi, koruptor, perampok, penipu dan selururuh ahli maksiat lainnya dan juga wajib bagi para ulama dan orang awan sekalipun.

Karena kewajiban puasa Ramadan satu bulan penuh ini serentak dilakukan oleh seluruh mukalaf bila uzur, maka puasa Ramadan sangat berpotensi untuk menjadikan para sha’imin menjadi pribadi yang bertakwa, sebagaimana tujuan dari puasa itu sendiri, la’allakum tattaqun. Harapan kita, setelah Ramadan berakhir, umat Islam seluruh dunia adalah umat yang bertakwa, khususnya di Indonesia, aamin.

Ma‘asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam Al-Qur’an, surah Al-Baqarah ayat 183 dan 18, Allah berfirman mengenai kewajiban dan tujuan puasa Ramadan.

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah: 183).

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

“Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.” (Q.S. Al-Baqarah: 185).

Jadi, dari dua ayat ini kita tahu bahwa Ramadan itu akan membentuk seorang Muslim menjadi orang yang bertakwa sebenar-benarnya.

Jamaah yang dirahmati Allah

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersbada:

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Dari Abu HurairahRA berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq Alaih).

Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah

Ketakwaan seorang yang berpuasa di antaranya dapat kita simak dalam dua hadis berikut. Rasulullah saw. bersabda:

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Dari Abu Hurairah RA -secaya riwayah (menukil dan menceritakan hadits dari Nabi) beliau SAW berkata; Apabila salah seorang dari kalian berpuasa di suatu hari, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan berbuat kesiasiaan. Bila ia caci seseorang atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpusa.” (HR. Muslim).

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

Dari Abu Hurairah RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: “Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang.” (HR. Ibn Majah)

Jamaah yang dimuliakan Allah

Al-Imam An-Nawawi dalam kitabnya Syarah Shahih Muslim mengatakan bahwa

Kota Gorontalo - Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

“Ketahuilah bahwa larangan berkata kotor, bertindak bodoh, permusuhan dan saling mencaci bukan hanya dikhususkan bagi orang yang sedamg berpuasa secara khusus. Semua larangan tersebut memang bersifat asal (kapan dan dimanapun). Terlebih hal itu dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa.”

Oleh sebab itu, orang yang berpuasa bukanlah hanya menahan lapar dan haus, tapi ia menjaga seluruh anggota tubuhnya dari perbutan kotor dan maksiat kepada Allah. Dengan begitu, puasa yang berkualitas menjadikan orang yang melakukannhya bertakwa kepada Allah.

Semoga kaum muslimin seluruh dunia, terutama di Indonesia mampu menjalankan seluruh ranglaian ibadah Ramadan dengan penuh kualitas, terutama puasa Ramadan. Dengan demikian, ketakwaan sosial Insya Allah terwujud, aamiin.

Kota Gorontalo – Puasa Ramadhan dan Ketakwaan Sosial

You May Also Like

About the Author: Gunawan Wangata