Kota Gorontalo – Retno Mundi Pertiwi: Guru PJOK Inspiratif dari Surabaya, Raih Penghargaan Bergengsi pada Kompetisi PPG Nasional
Semangat Merdeka Belajar diwujudkan dalam inovasi pengajaran yang disiapkan oleh Retno Mundi Pertiwi, seorang Guru Program PPG Daljab Angkatan 2 Universitas Negeri Surabaya. Inisiatifnya juga menghadirkan Retno salah satu nominator kategori Video Uji Kinerja yang diselenggarakan oleh Direktorat PPG.
Retno Mundi Pertiwi merupakan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di SDN Pakis VIII Surabaya. Pada tahun 2023 lalu, model pembelajaran yang diciptakannya menjadi salah satu nominator kategori Video Uji Kinerja dalam Kompetisi PPG Nasional. Prestasi yang diperolehnya tak lepas dari keterlibatannya dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan setahun sebelumnya. Gerakan Merdeka Belajar telah mengubah perspektifnya sebagai seorang guru.
Perjuangan Retno untuk menjadi guru berprestasi tidak terlalu mudah. Tahun 2016, setelah lulus S1 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Universitas Negeri Surabaya, Retno mengajar di sebuah SD Swasta di Surabaya kurang lebih selama 2 tahun. Lalu, tahun 2018 ia diterima sebagai guru kontrak di bawah pemerintah Kota Surabaya dan Ditempatkan di sebuah SMP Negeri. Di sana, ia mengajar selama 2 tahun.
Tahun 2019, Retno mengikuti seleksi ASN. Setelah melalui beberapa tahap, ia lulus dan diterima di SDN Pakis VIII Surabaya pada tahun 2020. Dua tahun kemudian, ia mendapat panggilan dari SIMPKB PPG untuk mengikuti program Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) angkatan 2 di Universitas Negeri Surabaya.
Retno menjalani program PPG Daljab selama 6 bulan dengan proses pembelajaran secara berani. Selama melaksanakan PPG ia tetap mengajar di sekolah. Dengan pembagian waktu yang ketat, peserta PPG harus bisa mengikuti pembelajaran PPG dengan berani dan mengajar peserta didik. Dukungan dan inspirasi dari guru-guru di sekolahnya sangat memotivasi dirinya untuk berkembang lebih baik dan menjalani PPG Daljab. Selama mengikuti PPG Daljab, Retno mendapatkan tantangan untuk berinovasi dalam mengajar. Agar pembelajaran yang diberikannya kepada peserta didik tidak membosankan, ia harus rajin mencari referensi. Ia berusaha memenuhi kebutuhan peserta didik agar mereka senang saat mendapatkan materi PJOK. Selain itu, teman sesama guru mesti menjadi rekan diskusi sehari-hari.
“Pada saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru (UKMPPG) saya mendapat inspirasi untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan kebugaran siswa dalam berolahraga. Kami membuat materi Aktivitas Daya Tahan Jantung dan Paru untuk Pengembangan Kebugaran Jasmani yang kami ambil di kelas 5,” ujar Retno.
Ini merupakan model pembelajaran yang jarang dilakukan oleh guru lain, namun Retno ingin mencoba kepada peserta didik. Ternyata, pembelajaran sirkuit pelatihan yang telah dirangkai itu, menurut Retno, sesuai dengan kemampuan peserta didik.
“Kami membuat video yang menjadi tagihan untuk Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru (UKMPPG). Pembuatan video dapat digunakan ini untuk memancarkan kemampuan peserta didik. Sebagai guru kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran. Video tersebut kami buat agar teman-teman guru juga ikut terinspirasi,” lanjut Retno.
Dalam video tersebut ditampilkan bagaimana peserta didik aktif bergerak menyelesaikan rintangan, misalnya berlari jarak pendek, zig-zag, dan melompati rintangan. Pembuatan video sebenarnya tidak sulit. Hanya butuh waktu satu hari untuk menyelesaikan video tersebut, mulai pengambilan video hingga penyuntikan.
Namun demikian, agar lebih berbeda dengan yang lain, proses membuat konsep pembelajaran tersebut membutuhkan waktu lebih lama. Konsep pembelajaran yang divideokan memang tidak bisa asal-asalan, karena kemampuan pedagogik dan kreativitas video editing harus dikombinasikan.
Tahun lalu, Retno mengundang Direktorat PPG Kemendikbud ke Jakarta. Ternyata ia masuk nominasi 25 besar kategori terbaik Video Uji Kinerja. Hal tersebut sangat mengejutkan karena dia tidak pernah berharap sejauh itu sebelumnya. Waktu yang sangat singkat, dari waktu undangan yang diterima hingga rangkaian Perayaan Puncak Hari Guru Nasional tahun 2023 di Jakarta, membuat sempat dilema. Namun demikian, berkat dorongan dari keluarga dan guru-guru di sekolah, dengan mantap hati ia berangkat ke Jakarta.
“Kami dari LPTK Universitas Negeri Surabaya berangkat dalam kompetisi PPG Nasional yang dipertandingkan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek. Sekitar 25 orang lainnya diundang ke Jakarta untuk seleksi tahap II, yakni wawancara. Kami tidak menyangka dari pembuatan video tersebut bisa masuk 25 besar se-nasional,” ungkap Retno.
Akhirnya Retno masuk ke dalam 5 besar dari 25 peserta yang diundang oleh Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek. Penilaian video ternyata menitikberatkan pada materi dan media video pembelajaran. Materi pembelajaran diagram pelatihan dinilai cukup menonjol.
“Berkat video itu pula, kami berhasil bertemu bahkan berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo. Alhamdulillah, tidak menyangka bisa bertemu bapak Presiden. Bahkan kami tidak bisa berkata-kata waktu di panggung dan bersalaman. Ini adalah bentuk hadiah untuk kami dari Allah SWT,” lanjut Retno.
Keberhasilan itu membuat Retno dan kawan-kawannya semakin semangat mengajar dan selalu terdorong untuk lebih berinovasi dalam pembelajaran PJOK. “Apresiasi serupa di Hari Guru Nasional beberapa waktu lalu berhasil memantik motivasi kami sebagai guru muda. Saya berharap guru-guru di luar sana lebih berinovasi dan kreatif untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” tutupnya.
Retno Mundi Pertiwi: Guru PJOK Inspiratif dari Surabaya, Raih Penghargaan Bergengsi pada Kompetisi PPG Nasional